Maha Suci Allah Yang Telah Menciptakan Musuh/Lawan
Bagi Hambanya Yang Beriman
Allah menciptakan musuh-musuh bagi hambanya yang beriman agar mereka (hamba Allah) itu selalu berlindung kepada Allah dan tidak selalu mengandalkan kemampuannya.
Ada kalanya:
Dengan adanya musuh, kita akan berusaha meminta perlindungan kepada Allah.
Dengan adanya musuh, kita akan berusaha mendekatkan diri kepada Allah.
Dengan adanya musuh, kita akan merasa adanya kekuatan lain diluar kekuatan kita.
Dengan adanya musuh, kita akan adanya kehendak lain selain kehendak kita.
Dengan adanya musuh, kita tidak selalu mengandalkan kemampuan diri kita.
Dengan adanya musuh, kita tidak merasa paling berkehendak.
Dengan adanya musuh, kita tidak selalu merasa tenang dengan apa yang ada.
Dengan adanya musuh, kita tidak merasa paling berkuasa
Dengan adanya musuh, kita terhindar dari sifat takabur
Dengan adanya musuh, kita akan selalu waspada.
……..
Ada kalanya:
Dengan adanya musuh yang lebih kuat, kita akan merasa adanya kekurangan pada diri.
Dengan adanya musuh yang lebih kuat, kita akan berbenah diri tentang kekurangan kita.
Dengan adanya musuh yang lebih kuat, kita akan selalu ingin meningkatkan kwalitas diri.
Dengan adanya musuh yang lebih kuat, kita akan meningkatkan kewaspadaan diri.
Dengan adanya musuh yang lebih kuat, kita akan terhindar dari berbangga diri.
………..
Ada kalanya:
Kekalahan kita terhadap musuh kita bisa jadi menjadikan kemenangan pada diri kita.
Kemenangan kita terhadap musuh kita bisa jadi menjadikan kekalahan diri kita.
Kekalahan kita terhadap musuh kita bisa jadi menjadikan kemenangan pada diri kita.
Kemenangan kita terhadap musuh kita bisa jadi menjadikan kekalahan diri kita.
Betapa kejamnya musuh itu seharusnya sebisa mungkin untuk dimaafkan. Dan kita balas dengan kebaikan.
Kita seyogyanya bisa mencermati mana musuh kita dan mana musuh Allah, karena didalam diri mereka ada takdir Allah. Dan musuh yang paling kuat adalah dari diri kita sendiri.
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (Al-An’am: 112)