Tiada bekal yang lebih utama daripada taqwa, tiada sesuatu yang lebih baik daripada diam, tiada musuh yang lebih berbahaya daripada kebidohan, tiada penyakit yang lebih parah daripada berbohong. jika engkau mendengar suatu kalimat dari seorang muslim, maka bawalah kalimat itu pada sebaik-baiknya tempat yang engkau temui, jika engkau tidak mampu untuk mendapatkan wadah tempat kalimat tersebut, maka celalah dirimu sendiri.
Keseimbangan tobat dan ibadah akan menimbulkan prilaku yang baik yang mendapat Ridho dari Allah swt. Sebab dengan tobat kita akan menyadari akan semua kesalahan yang pernah kita lakukan, dan dengan tobat pula dapat meningkatkan amal ibadah kita kepada Allah swt. Sesuai sabda Rasulullah saw : “apabila Allah swt menghendaki seseorang menjadi baik, maka dia membuatnya menyadari akan kesalahan2 nya.”
Al-Imam Ja’far As-Shodiq
CATATAN PRIBADI 46:
“Jika engkau menginginkan suatu kenikmatan dapat terus engkau nikmati, perbanyaklah mensyukurinya.
Jika engkau merasa rizki lambat datang, perbanyaklah istigfar.
Jika engkau ditimpa kesedihan, perbanyaklah membaca La Haula Wala Quwwata Illa Billah.
Jika engkau takut, ucapkanlah Hasbunallah Wani’mal Wakiil.
Jika engkau kagum terhadap sesuatu, ucapkanlah Masya Allah, La Quwwata Illa Billah.
Jika engkau dikhianati,bacalah Wa Ufawwidu Amrii Ilallah, Innallaha Bashirun Bil ‘Ibaad.
Jika engkau ditimpa kesumpekan, ucapkanlah La Ilaaha Illa Anta Subhanaka Innii Kuntu Minadz Dzaalimiin. “
(Al-Imam Muhammad Al-Baqir, RA)
Catatan Pribadi 45:
JANGAN BERAMBISI
Rasulullah SAW bersabda: ‘Demi Allah, saya tidak akan menyerahkan jabatan kepada orang yang meminta dan tidak pula kepada orang yang berharap-harap untuk diangkat’. (HR. Bukhari dan Muslim).
Nabi Muhammad SAW berkata kepada Abdur Rahman Ibnu Samurah ra.: ‘Wahai Abdur Rahman, Janganlah engkau meminta untuk diangkat menjadi pemimpin. Sebab, jika engkau menjadi pemimpin karena permintaanmu sendiri, tanggung jawabmu akan besar sekali. Dan jika engkau diangkat tanpa permintaanmu sendiri engkau akan ditolong orang dalam tugasmu.’ (HR. Bukhari dan Muslim).
Abu Dzar ra. Pernah berkata: ‘Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, ‘Wahai Rasulullah, apakah engkau tidak hendak mengangkatku memegang suatu jabatan?’ Rasulullah SAW menepuk bahuku dan berkata: ‘Wahai Abu Dzar, engkau ini lemah sedangkan jabatan itu amanah yang pada hari kiamat kelak harus dipertanggung jawabkan dengan resiko penuh penghinaan dan penyesalan, kecuali orang yang memenuhi syarat dan dapat memenuhi tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik’. (HR. Muslim).
“Barangsiapa yang menasehatimu dengan cara sembunyi-sembunyi maka ia benar-benar menasehatimu. Kemudian barangsiapa yang menasehatimu dihadapan orang banyak, ia sebenarnya menghinamu.” (Imam Syafi’i)
Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan 3 hal, yaitu: kepercayan, cinta dan rasa hormat.(Ali bin Abi Thalib)
“Hendaklah kalian bersikap jujur, karena kejujuran itu akan membawa pada kebaikan, sedangkan kebaikan akan membawa kepada surga. Tidaklah seorang bersikap jujur & selalu berbuat jujur hingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yg jujur. Dan hendaklah kalian menjauhi sikap dusta, karena kedustaan itu akan membawa pada kekejian, sedangkan kekejian akan membawa kepada neraka. Dan tidaklah seorang berbuat dusta & selalu berdusta hingga ia ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta.” (HR. Bukhari)
Catatan Pribadi 41:
“Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad.” (Imam Al Ghazali).
“Jikalau cahaya yakin telah bersinar pada diri kamu, pastilah kamu melihat akhirat lebih dekat kepadamu dari pada kamu berjalan kepada akhirat itu. Dan pastilah (pula) kamu melihat kebaikan-kebaikan dunia di mana sungguh telah kelihatan perubahan kehancuran atas kebaikan-kebaikan tersebut.”. (Al-Hikam: Ibnu Athaillah Askandary)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan bahwa ucapan kenabian pertama (Adam AS) yang terus menerus didengar dari generasi ke generasi adalah “Bila engkau tidak merasa malu maka perbuatlah apa yang engkau inginkan”.
Tiada amal yang paling diharapkan untuk diterima oleh Allah selain amal yang lenyap dari pandanganmu dalam arti kau memandang bahwa yang menginspirasimu untuk beramal itu adalah Allah. Kalau bukan Dia, niscaya amal itu takkan muncul darimu dan keberadaannya sepele menurutmu kau tak menjadikannya sebagai andalan untuk meraih harapan seperti wushul ilallah, dekat dengan-Nya, mendapatkan derajat atau mqam tertentu karena kau memandang kelalaian dan ketidaksempurnaan amalmu dari kekurangan yang menghalangi penerimaan-Nya. Lain naskah, ‘Tiada amal yang paling diharapkan untuk kebaikan batin, *(Syekh Syarqawi; Syarhul Hikam)*
“Bersungguh-sungguhlah engkau dalam menuntut ilmu, jauhilah kemalasan dan kebosanan karena jika tidak demikian engkau akan berada dalam bahaya kesesatan.”. (Imam Al Ghazali)
Catatan Pribadi 36:
“Dosa-dosa-ku kelihatan terlalu besar buatku, tapi setelah kubandingkan dengan keampunan-Mu, ternyata keampunan-Mu jauh lebih besar.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa yang meyombongkan diri kepada salah seorang daripada hamba-hamba Allah, sesungguhnya ia telah bertengkar dengan Allah pada haknya.” (Imam Al Ghazali)
“Kita tidak akan sanggup mengekang amarah dan hawa nafsu secara keseluruhan hingga tidak meninggalkan bekas apapun dalam diri kita. Namun jika mencoba untuk mengendalikan keduanya dengan cara latihan dan kesungguhan yang kuat, tentu kita akan bisa.” (Imam Al Ghazali)
Catatan Pribadi 31:
Yahya bin Mu’adz ra, dalam munajatnya mengatakan: “Ilahi, bila aku mengenalMu, sesungguhnya Engkau telah memberi petunjuk padaku. Jika aku mencariMu, sesungguhnya karena Engkau menghendakiKu. Jika aku datang kepadaMu, sesungguhnya Engkau memilihku. Jika aku taat padaMu, sesungguhnya karena Engkau memberi taufiq kepadaku. Dan jika aku kembali kepadaMu, itu karena Engkau menghampiriku.”
Para kekasih Allah itu tidak pernah bertindak dan bersikap demi diri dan nafsunya sendiri. Mereka mencintai sesuatu karena Allah Azza Wajalla dan membenci sesuatu juga karena-Nya. Semuanya demi Dia, tidak ada bagian yang diberikan kepada selain-Nya. (Syeh Abdul Qodir Jaelani)
“Syirik itu terdapat pada lahir maupun batin. Syirik lahir adalah menyembah berhala sedangkan syirik batin adalah berpegang kepada makhluk dan memandang mereka dapat memberi kemudaratan dan manfa’at.”
“Barangsiapa mengadu domba untuk kepentinganmu, maka dia akan mengadu domba dirimu; dan barangsiapa menyampaikan fitnah kepadamu, maka ia akan memfitnahmu.” (Imam Syafi’i)
Rasulullah SAW, ketika bersabda:“Demi Dzat yang aku ada ditanganNya, sungguh kamu sekalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak beriman sampai kalian saling mencintai. Bukankah aku sudah tunjukkan kepadamu pada sesuatu bila kalian melakukannya maka kalian saling mencintai? Sebarkanlah salam diantara kalian. (Hr. Muslim, Abud Dawud dan Tirmidzy). (Syeh Abdul Qodir Jaelani)
Bukankah orang yang seperti itu mampu mengalahkan nafsu syahwatnya dan dapat memerangi bujuk rayu syaitan? . Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama. Kecuali iblis, ia enggan ikut bersama-sama (malaikat) yang bersujud itu. Segala amal kebajikannya akan dibalas dengan pahala di akhirat. Sedangkan kehidupan dunianya akan tentram ditengah-tengah masyarakar yang merasakan jasanya.
Hendaklah mereka setiap malam berusaha untuk tidur tidak lebih dari dua jam. Hendaklah mereka berusaha berdiri di tengah-tengah salat dengan rasa takut. Kerjakanlah semua ini dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT dengan menjunjung tinggi syariat-Nya yang Allah SWT karuniakan kepada kalian melalui Nabi Musa. Karena dengan cara seperti ini, kalian akan menemukan Allah SWT dan kalian akan merasakan pada setiap zaman dan tempat bahwa kalian berada di bawah naungan Allah SWT dan Dia akan selalu bersama kalian.”
Hai putra Imron, kamu sadari bahwa ilmu Allah yang kamu miliki hanya sedikit Sesungguhnya menutup-nutupi kekurangan yang ada pada dirimu atau bersikap sewenang-wenang adalah menyiksa diri sendiri. Janganlah kamu buka ilmu ini jika kamu tidak bisa menguncinya. Jangan pula kamu kunci pintu ilmu ini jika tidak tahu bagaimana membukanya, hai putra Imron Barang siapa yang menepuk-nepuk harta benda, dia sendiri bakal mati tertimbun dengannya hingga dia merasakan akibat dari kerakusannya itu. Namun, semua hamba yang selalu mensyukuri karunia Allah serta memohon kesabaran atas ketentuan-ketentuan Nya, dialah hamba yang zuhud dan patut diteladani
Hendaklah orang-orang yang mencari Allah berusaha keluar sekali setiap tiga puluh kali ke tempat yang biasa di jadikan perkumpulan oleh masyarakat dunia. Karena boleh jadi ia dapat melakukan suatu amal pada satu hari saja namun dihitung amalnya itu selama dua tahun, khususnya berkaitan dengan pekerjaan yang di situ ia mencari ridha Allah. Hendaklah ketika ia berbicara tidak melihat ke arah mana pun kecuali ke arah dua kakinya, dan ketika ia berbicara hendaklah mengatakan hal yang penting saja. Hendaklah ketika ia makan tidak berdiri dari meja makan dalam keadaan kekenyangan. Hendaklah mereka berpikir setiap hari karena boleh jadi mereka tidak akan menemui hari berikutnya. Dan hendaklah mereka benar-benar memanfaatkan waktu mereka sebagaimana mereka selalu bernafas.
Hai Musa, tumpahkanlah seluruh pengetahuan (ilmu) mu, karena tempat yang kosong akan terisi oleh ilmu yang lain. Janganlah kamu banyak mengomongkan ilmumu itu, karena akan dipisahkan oleh kaum ulama’. Maka bersikaplah sederhana saja, sebab sederhana itu akan menghalangi aibmu dan akan membukakan taufiq hidayah Allah untukmu. Apabila orang bodoh datang kepadamu dan mencacimu, redamlah ia dengan penuh kedewasaan serta keteguhan hatimu
Sesungguhnya orang yang suka untuk banyak belajar maka ia akan sedikit takut kepada Allah. Karena orang yang takut kepada Allah maka ia akan merasa puas untuk mengetahui apa-apa yang diinginkan Allah saja. Hendaklah orang-orang yang menginginkan untuk mengerjakan amal-amal yang saleh memperhatikan diri mereka karena seseorang tidak akan memperoleh manfaat ketika mendapati dunia mendapatkan keuntungan sementara ia mendapati kerugian. Hendaklah orang yang mengajari orang lain berusaha untuk lebih baik daripada orang lain karena tidak akan bermanfaat suatu nasihat yang diberikan oleh orang yang tidak mengamalkan apa yang dikatakannya. Sebab, bagaimana seorang yang salah dapat memperbaiki kehidupannya sementara ia mendengar seorang yang lebih buruk darinya berusaha untuk mengajarinya. Kemudian hendaklah orang yang mencari Allah berusaha lari dari percakapan dengan manusia karena Musa ketika berada sendirian di atas gunung Saina’ maka beliau menemukan Allah dan berdialog dengan-Nya sebagaimana seorang pecinta berdialog dengan kekasihnya
Wahai Musa, sesungguhnya orang yang selalu memberi nasehat itu tidak pernah merasa jemu seperti kejemuan orang-orang yang mendengarkan. Maka janganlah kamu berlama-lama dalam menasehati kaummu. Berilah nasehat singkat, padat, berisi dan yang penting tidak membosankan
Dan ketahuilah bahwa hatimu itu ibarat sebuah bejana yang harus kamu rawat dan pelihara dari hal-hal yang bisa memecahkannya. Kurangilah usaha-usaha duniawimu dan buanglah jauh-jauh dibelakangmu, karena dunia ini bukanlah alam yang akan kamu tempati selamanya. Kamu diciptakan adalah untuk mencari tabungan pahala-pahala akhirat nanti. Bersikap ikhlaslah dan bersabar hati menghadapi kemaksiatan yang dilakukan kaummu
Diriwayatkan bahwa setelah Khidir mau meninggalkan Nabi Musa, dia (Khidir) berpesan kepadanya : Wahai Musa, pelajarilah ilmu-ilmu kebenaran agar kamu dapat mengerti apa yang belum kamu fahami, tetapi janganlah sampai kamu jadikan ilmu-ilmu hanya sebagai bahan omongan. (Riwayat Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Asakir).
Ketika Nabi Khidir hendak berpisah dengan Nabi Musa, dia (Musa) berkata, “Berilah aku wasiat”. Jawab Khidir : Wahai Musa, jadilah kamu orang yang berguna bagi orang lain. Janganlah sekali-kali kamu menjadi orang yang hanya menimbulkan kecemasan diantara mereka sehingga kamu dibenci mereka. Jadilah kamu orang yang senantiasa menampakkan wajah ceria dan janganlah sampai mengerutkan dahimu kepada mereka. Janganlah kamu keras kepala atau bekerja tanpa tujuan. Apabila kamu mencela seseorang hanya karena kekeliruannya saja, maka tangisi dosa-dosamu, wahai Ibnu Imron! (Al Bidayah Wan Nihayah dan Ihya’ Ulumuddin). Catatan Pribadi 14:
“Barang siapa yang bersabar atas kesulitan dan himpitan kehidupannya, maka aku akan menjadi saksi atau pemberi syafaat baginya pada hari kiamat.” (HR. Tirmidzi). Catatan Pribadi 12:
“Orang yang beriman selalu menyembunyikan apa yang ada padanya. Jika lisannya terlanjur mengucapkan sesuatu, maka ia segera memperbaiki ungkapan yang diucapkan itu. Berusahalah menutupi apa yang telah lahir, dan mohon kemaafan.” (Syeh Abdul Qodir Jaelani)
“Barangsiapa yang meyombongkan diri kepada salah seorang daripada hamba-hamba Allah, sesungguhnya ia telah bertengkar dengan Allah pada haknya.” (Imam Al Ghazali)
Tiga sifat manusia yang merusak adalah : kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan . (HR. Thabrani)
Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu adalah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya. (Ali bin Abi Thalib)
“Barangsiapa mengaku dapat menggabungkan dua cinta dalam hatinya, cinta kepada dunia dan sekaligus cinta kepada Allah, maka dia telah berdusta.” (Imam Syafi’i)
Berteman dengan orang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya adalah lebih baik bagi kalian, daripada berteman dengan orang alim tapi selalu suka terhadap hawa nafsunya.
(Ibnu Attailllah)
Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.(Malik bin Dinar)
Tidaklah aku melihat seseorang yang takabbur terhadap yang berada dibawahnya melainkan dia ditimpakan oleh Allah kehinaan melalui orang lain yang lebih tinggi darinya.(Ibnu Hibban)