Pada suatu hari, Rasulullah SAW sedang berkumpul dengan para sahabatnya…
Di tengah perbincangan dengan para sahabatnya, tiba-tiba Rasulullah saw. tertawa ringan sampai-sampai terlihat gigi depannya.
Umar r.a. yang berada di di situ, bertanya, : “Demi engkau, ayah dan ibuku sebagai tebusannya, apa yang membuatmu tertawa, wahai Rasulullah?”
Rasulullah SAW menjawab,: ” Aku di beritahu Malaikat, bahwa pada hari kiamat nanti, ada dua orang yang duduk bersimpuh sambil menundukkan kepala mereka di hadapan Allah.”
Salah satunya mengadu kepada Allah sambil berkata: “Ya Rabb, ambilkan kebaikan dari orang ini untukku kerana dulu ia pernah berbuat zalim kepadaku’”.
Allah SWT berkata,: “Bagaimana mungkin Aku mengambil kebaikan saudaramu ini, kerana tidak ada kebaikan di dalam dirinya sedikitpun?”
Orang itu berkata,: ” Ya Rabb, kalau begitu, biarlah dosa-dosaku dipikul olehnya”.
Sampai di sini, mata Rasulullah SAW berkaca-kaca. Rasulullah SAW tidak mampu menahan titisan airmatanya. Beliau menangis…
Lalu, beliau Rasulullah berkata,: “Hari itu adalah hari yang begitu mencekam, di mana setiap manusia ingin agar ada orang lain yang memikul dosa-dosa nya.”
Rasulullah SAW melanjutkan kisahnya.
Lalu Allah berkata kepada orang yang mengadu tadi,: ” Sekarang angkat kepalamu..”
Orang itu mengangkat kepalanya, lalu ia berkata,: ” Ya Rabb, aku melihat di depan ku ada istana-istana yang terbuat dari emas, dengan puri dan singgasananya yang terbuat dari emas & perak bertatahkan intan berlian..! “
” Istana-istana itu untuk Nabi yang mana, ya Rabb?”, ” Untuk orang shiddiq yang mana, ya Rabb?, “Untuk Syuhada yang mana, ya Rabb?”
Allah berkata,: ” Istana itu diberikan kepada orang yang mampu membayar harganya.”
Orang itu berkata,”Siapa: kah yang bakal mampu membayar harganya, ya Rabb?”
Allah berkata,: ” Engkau mampu membayar harganya.”
Orang itu terheran-heran, sambil berkata,: ” Dengan cara apa aku membayarnya, ya Rabb?”
Allah berkata,: ‘Caranya engkau Maafkan saudaramu yang duduk di sebelahmu, yang kau adukan kezalimannya kepada-Ku’.
Orang itu berkata,: “Ya Rabb, kini aku memaafkannya.”
Allah berkata,: ‘Kalau begitu, gandeng tangan saudaramu itu, dan ajak ia masuk surga bersamamu…”
Setelah menceritakan kisah itu, Rasulullah saw. berkata,: “Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya kalian saling berdamai dan Memaafkan, sesungguhnya Allah mendamaikan persoalan yang terjadi di antara kaum muslimin.”
( Kisah di atas terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Hakim, dengan sanad yang shahih.)